Rabu, 04 Mei 2011

BUDAYA MENYALAHKAN

Ada budaya yang cukup unik dimiliki bangsa kita, yaitu budaya menyalahkan.

Ingat tidak ketika kita baru mulai belajar berjalan kemudian kita terjatuh dengan penuh kasih sayang orang tua mengangkat tubuh kita yang mungil sambil menyalahkan jalan yang membuat kita terjatuh? atau ketika kita kepala kita terantuk orang tua menyalahkan meja atau barang apa saja yang membuat kita terantuk? Benar! Sejak saat itulah kita sudah dididik dengan budaya untuk selalu menyalahkan yang lain terhadap hal buruk yang kita alami ketimbang mengkoreksi diri sendiri.

Ketika dalam pekerjaan kita tidak kunjung sukses kita sibuk menyalahkan rekan kerja yang tidak kooperatif atau bos yang pilih kasih. Ketika dalam ujian nilai kita tak kunjung baik kita menyalahkan teman lain mendapat nilai bagus dengan cara curang sehingga hanya nilai kita saja yang jelek kemudian ikut ikutan mengambil jalan curang agar mendapat nilai bagus. Ketika suatu kelompok agama semakin ditinggalkan umatnya maka mulai menyalahkan kelompok agama lain yang umatnya semakin bertambah banyak.

Ketika investor asing diuntungkan lebih banyak daripada bangsa kita yang memiliki sumber kekayaan alam, kita malah sibuk menyalahkan inverstor yang sudah jelas memang mencari untung ketimbang menyalahkan perwakilan bangsa kita yang memberi ijin kepada mereka dengan kontrak yang merugikan diri kita sendiri.

Ketika penemuan muktakhir datang dari dunia barat dan dijual dengan harga mahal lalu mulai menguasai sendi sendi kehidupan bangsa, kita sibuk menyalahkan tirani dan mafia barat telah membuat rakyat ketergantungan tapi tidak ada solusi lebih baik yang bisa kita tawarkan.

Pemerintah, oposisi, parlemen, ormas, kelompok agama, dan rakyat terus sibuk saling melemparkan kesalahan atas kegagalan-kegagalan yang terjadi di negeri ini.

Bahkan ketika hal buruk itu terus terjadi bertubi-tubi kita juga berani mulai menyalahkan Allah yang telah dianggap memberikan takdir buruk bagi kita!!!

Ya kita terlalu sibuk menyalahkan yang lain sehingga tidak punya waktu untuk mengkoreksi dan memperbaiki diri sendiri! Bagaimana mungkin kita akan menjadi lebih baik jika kita tidak memperdayakan diri kita sendiri untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik?

STOP menyalahkan yang lain! Ajarkan pada anak-anak kita agar berjalan berhati hati agar tidak terjatuh! Ajarkan pada anak anak kita untuk selalu memperhatikan sekeliling agar jangan sampai kepalanya terantuk! Maka niscaya di dalam hidupnya kelak anak-anak kita mampu berjalan dengan tegak tanpa terjatuh dan terantuk tanpa perlu lagi menyalahkan siapa-siapa lagi!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar